Bogor Kabupaten, (beritairn.com) – Bupati Bogor Ade Yasin angkat suara soal tindakan sekelompok pedagang Pasar Cileungsi yang mengusir tenaga medis yang hendak melakukan tes Covid-19 pada Rabu (10/6/2020). Kejadian tersebut viral dalam video yang tersebar luas di media sosial dan aplikasi perpesanan. Ade Yasin menyatakan bawah pasar menjadi tempat efektif penularan Covid-19 yang dibawa oleh orang tanpa gejala.
“Karena ada kerumunan, persentuhan fisik dan hilir mudik orang dari berbagai tempat. Akan sulit menghindari potensi penularan jika kita tidak menerapkan protokol kesehatan mandiri secara ketat di sana,” seperti yang ia sampaikan di akun resmi instagramnya, Kamis (11/6/2020).
Ia menambahkan, saat ini tercatat 26 orang positif berasal dari klaster pasar Cileungsi. Angka ini harus bisa ditekan agar tidak meluas. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bogor bertanggung jawab untuk menahan laju perluasan klaster Pasar Cileungsi.
Menurutnya rapid tes dan Swab/PCR secara massal menjadi tindakan yang memang harus dilakukan. Bukan untuk menghentikan perekonomian pedagang atau menakut-nakuti, justru untuk menjamin agar aktifitas pasar bisa berjalan lagi dan masyarakat bisa kembali berbelanja tanpa rasa was-was takut tertular Covid.
Ia meminta para pedagang untuk kerjasama dan pengertiannya. “Demi kesehatan dan kebaikan kita bersama,” katanya. Pemkab Bogor menetapkan Pasar Cileungsi sebagai klaster baru penularan virus corona jenis baru atau Covid-19 setelah ditemukan empat pedagang di pasar itu yang dinyatakan positif Covid-19 pada 29 Mei 2020.
Keempat pedagang itu langsung diisolasi sesuai standar penanganan pasien Covid-19. Pemkab Bogor juga akan menjalani pemeriksaan swab kepada orang-orang yang kontak erat dengan empat pedagang tersebut.