Sekda Ingatkan Bencana Narkoba Bisa Lebih Dahsyat dari Bencana Alam dan Non Alam

0
148

Bogor, (beritairn.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengingatkan, bencana narkoba bisa lebih dahsyat dari bencana alam dan non alam. Dirinya berharap kegiatan Gowes Jabar Bersinar harus bisa mengedukasi dan mengampanyekan perang terhadap narkoba, terutama kepada kalangan muda di setiap titik yang dilewatinya. Hal tersebut dikatakan Burhanudin saat membuka Talkshow Anti Narkoba sebagai rangkaian Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2021, di Setu Cibinong, Kabupaten Bogor.

“Bencana alam bisa kita hadapi, bencana non alam juga masih bisa kita hadapi. Namun jika terjadi bencana satu generasi kecanduan narkoba, maka satu generasi tersebut akan hilang. Bencana seperti itu akan lebih dahsyat dari bencana alam dan non alam,” ujar Burhanudin.
Ia menambahkan, bayangkan jika dalam kehidupan berbangsa, untuk melanjutkan kesinambungan negara Republik Indonesia, kita kehilangan satu generasi muda, maka kita butuh beberapa puluh tahun untuk mengembalikannya. Bangsa kita akan jauh tertinggal dari bangsa lainnya.
“ini berbahaya, oleh sebab itu kami menyadari Kabupaten Bogor ini adalah daerah yang berbatasan langsung dengan ibukota, maka pergaulan anak mudanya bisa dipengaruhi oleh trend fun atau kesenangan, food, dan fashion. Tren mencari kesenangan dan yang lainnya, bisa menjadi penyebab anak-anak muda kita bisa terjerumus pada pergaulan bebas karena ingin mengikuti tren tersebut,” ungkap Burhanudin.
Menutup sambutannya, Sekda Burhanudin menuturkan, dirinya berharap dengan adanya kegiatan Gowes Jabar Bersinar yang diikuti oleh para penggiat anti narkoba ini bisa memberikan edukasi dan mengampanyekan masyarakat untuk berperang terhadap narkoba, terutama kepada kalangan muda di setiap titik yang dilewatinya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor, AKBP H.Moh Syabli Noer menjelaskan, untuk mengatasi masalah narkoba, seluruh rakyat Indonesia, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, harus ikut berperang melawan narkoba. “Kita perangi dalam tiga aspek, pertama pencegahan, bagaimana kita cegah agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai lingkungan kita kondusif untuk para pengedar dan bandar. Kita berdayakan masyarakat, agar mampu mencegah dan menumpas narkoba,” terangnya.
Kemudian yang kedua, lanjut Syabli Noer, adalah rehabilitasi. Bagi saudara-saudara kita, anak-anak kita yang terlanjur menggunakan narkoba, kita obati sampai sembuh. Lalu yang ketiga, untuk para bandar dan pengedar kita tumpas sampai ke akar-akarnya.
“Jangan biarkan BNN bekerja sendiri, bantu kami, informasikan kepada kami apapun hal yang terkait penyalahgunaan narkoba. Kalau semua masyarakat berperang melawan narkoba maka tidak akan ada tempat untuk penyalahgunaan narkoba, tidak ada pembiaran terhadap penyalah guna narkoba yang sudah menderita,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here