CIBINONG, (beritairn.com) – Secara virtual Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, didampingi Sekda Prov. Jabar, Kapolda Jabar, dan Pangdam Siliwangi melaksanakan Rapat Virtual Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Wilayah Jawa Barat, bersama Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Itu dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 di Jawa Barat, dan mencegah masyarakat yang nekad mudik di tengah adanya kebijakan pemerintah tentang larangan mudik.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Bogor saat mengikuti rapat dihadiri Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Deni Ardiana, dan sejumlah Perangkat Daerah (PD) terkait , di Ruang Sekretariat Covid-19 Kabupaten Bogor.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghimbau, kepada Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat untuk tidak kendor melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kebijakan larangan mudik kepada seluruh masyarakat Jawa Barat, karena ada sekitar 400 ribuan masyarakat yang berencana mudik yang harus diwaspadai.
“Banyak masyarakat yang coba mengelabui para petugas dengan cara mereka mengirim dulu barangnya melalui paket, kemudian mereka mudik sebagai pesepeda, saya selalu dibuli sebagai pemimpin melarang rakyat untuk tidak mudik. Tapi jangan sampai seperti India banyak masyarakat yang meninggal justru kita semakin berdosa, kedisiplinan ini jangan sampai kendor,” ungkap Ridwan Kamil.
Menurut Gubernur Jabar, saat ini terjadi penurunan ketersediaan Rumah Sakit di Jawa Barat mencapai 36% yang biasanya bertahan diangkat 80-60%. Ini prestasi yang sangat luar biasa dan perlu diapresiasi. Sementara indeks ekonomi Jawa Barat juga sudah membaik, sedangkan untuk pengangguran terbuka sudah menurun dari 10,4% menjadi 8,9% sebab masyarakat sudah mulai kembali bekerja dan lowongan baru sudah banyak dibuka.
“Keberhasilan ini harus kita jaga bahkan harus kita turunkan lagi, untuk itu saya minta Bupati dan Walikota se-Jawa Barat untuk perketat penyekatan jalur mudik, perketat protokol kesehatan dengan optimal. Saya dalam waktu dekat ini akan mengunjungi 1-2 titik Posko penyekatan jalur mudik, ini saya lakukan semata-mata untuk mnendukung secara moril para petugas yang terus semangat dalam bertugas,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kapolda Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri menuturkan, pemberlakukan larangan mudik sudah dimulai sejak tanggal 6 Mei 2021 pada pukul 00.00 WIB. Penyekatan dilakukan di 185 titik dengan menurunkan 16.800 petugas dibantu oleh TNI, Satpol PP dan Dishub.
“Penyekatan kita lakukan di 22 titik penyekatan jalan tol dan 136 titik penyekatan jalan arteri diseluruh wilayah Jawa Barat. Dari data terakhir pada 7 mei 2021 pukul 12.00 ada 22 ribu kendaraan yang berhasil kita putar balik,” tambahnya.