Serang, (beritairn.com) – Gubernur Banten Wahidin Halim hingga hari Minggu (4/8) terus memantau setiap perkembangan pasca gempa melalui BPBD Banten yang terus berada di lokasi. Gubernur juga memonitoring langsung berbagai kebutuhan logistik yang terus disalurkan sesuai dengan kebutuhan melalui koordinasi di setiap kabupaten yang terkena dampak bencana gempa.
“Upaya pertama harus dilakukan untuk masyarakat yang terkena dampak gempa, memberikan bantuan logistik dari BPBD Provinsi Banten/BNPB/BPBD Kabupaten Lebak dan Pandeglang, juga dari pusat baik BNBP maupun Kementrian Sosial,” ujar Gubernur Banten.
Selanjutnya, ujar Gubernur, usai mendapatkan hasil data dari lapangan mengenai berbagai kerusakan akibat dampak gempa, pihaknya akan melakukan berbagai perbaikan dengan koordinasi dinas teknis dan pemerintah daerah setempat.
“Kita sudah mendapatkan pengalaman berharga saat tsunami Desember tahun lalu, sehingga kita bergerak cepat untuk berbagai penanganan, termasuk memberikan edukasi dan simulasi kepada masyarakat soal cara evakuasi saat ada gempa dan tsunami, hanya wajar saja jika masyarakat panik mengingat guncangan gempa nya cukup besar,” kata Gubernur
Untuk diketahui, dampak bencana Gempa yang menimpa Banten hari Jumat, 02 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Gempa dengan kekuatan M=6,9. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km memberikan dampak kepada beberapa wilayah di Banten yang meliputi Kab Pandeglang di 19 Kecamatan, Kabupaten Lebak 13 Kecamatan dan Kab Serang di 4 Kecamatan.
Dari hasil data BPBD Provinsi Banten di wilayah terdampak gempa, rumah penduduk di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat Rusak Berat (RB) 98 unit, Rusak Sedang (RS) 65 unit dan Rusak Ringan (RR) 127 unit. Sementara untuk Wilayah Kabupaten Lebak, sebanyak rumah warga dalam kondisi RR sebanyak 40 unit, dan Kabupaten Serang terdapat rumah RB 1 unit, RS 6 Unit serta RR 1 unit. Untuk korban jiwa sebanyak 6 orang dan kematiannya bukan disebabkan dampak langsung akibat gempa. Sebanyak 3 orang warga Kecamatan Malimping meninggal karena serangan jantung, 1 orang warga Bayah dikarenakan kelelahan saat melakukan evakuasi mandiri dan 2 orang warga Sumur meninggal dunia dikarenakan panik saat melakukan evakuasi mandiri.
Selain rumah penduduk tercatat pula beberapa fasilitas umum dengan kerusakan ringan dan sedang seperti sekolah dasar, MI, Mushala/Masjid serta jembatan. Dengan rincian, 6 MI/SD di wilayah Kecamatan Mandalawangi, Munjul, Cikeusik, dan Carita, 9 Mushola/Masjid di wilayah kec Mandalawangi, Labuan, Angsana, Cisata, dan Cimanggu, 3 jembatan di Sukaresmi serta 1 Ponpes rusak sedang di daerah Panimbang.