Kabupaten Bogor, (beritairn.com) – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui divisi stabilitas ekonomi lakukan percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor melalui kegiatan rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan dan data kelompok penerima sasaran bantuan di Kabupaten Bogor.
Asisten perekonomian dan pembangunan Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo mengatakan, berdasarkan hasil teleconference antara Bupati dan Wakil Bupati Bogor dengan Gubernur Jawa Barat. Ada tujuh bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat melalui bantuan program PKH, kartu sembako, kartu prakerja, 30 persen dana desa, bantuan presiden, bantuan gubernur dan bantuan bupati.
“Kita terus lakukan updating dan pendataan mulai dari data DTKS hingga non DTKS oleh Dinas Sosial, RT dan RW di seluruh Kabupaten Bogor. Sehingga bantuan alokasi pusat, alokasi provinsi Jabar, dan potensi alokasi Kabupaten Bogor bisa tepat sasaran sesuai dengan data yang akurat. Jangan sampai ada satupun masyarakat Kabupaten Bogor yang kelaparan,” tegasnya.
Katanya menambahkan, berbicara dengan bantuan antara anggaran dengan ketersediaan pangan harus seimbang. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan dan industri Kabupaten Bogor ke 38 gudang diseluruh wilayah Kabupaten Bogor ketersediaan pangan di Kabupaten Bogor dalam kategori aman.
Untuk beras ada 5 ton per gudang dan 101 ton yang ada di Dinas Ketahanan Pangan.
“Artinya ini aman hingga akhir idul fitri mendatang. Kita optimis ketersediaan pangan di Kabupaten Bogor aman. Baik untuk distribusi bantuan covid-19 maupun jelang hari raya idul fitri,” ungkap pria yang akrab disapa Joko.
Tambah Joko, untuk sejumlah komoditi lainnya juga dalam kondisi aman hal itu berdasarkan hasil pemantauan ke 23 pasar di Kabupaten Bogor seprti minyak goreng, minyak curah, bawang bombay, gula dan lainnya. Sementara untuk barang penting seperti gas, garam beryodium dan bahan bakar juga dalam kondisi yang memadai.
“Kami sudah lakukan koordinasi dengan bulog, hiswana migas, serta 109 SPBU di Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi dan data dari bulog kaitan barang kebutuhan pokok, beras terigu daging dan lainnya aman bahkan hingga akhir tahun 2020 mendatang. Begitu juga dengan gas tiga kilogram dengan bahan bakar dalam kondisi aman,” tuturnya.
Ia berharap, melalui akurating data penerima bantuan dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Bogor bisa mengoptomalisasi penanganan covid-19 di Kabupaten Bogor dalam segi pemenuhan bantuan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bogor serta mendorong kesuksesan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor.
“Mari kita lawan Covid-19 dengan berdiam diri dirumah. Serta taati aturan PSBB Pemerintah Kabupaten Bogor,”