Surabaya, (beritairn.com) – Presiden Jokowi menyatakan tindakan aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan 13 orang tewas dan melukai 41 orang, sebagai tindakan biadab dan di luar batas kemanusian.
“Ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa,” kata Jokowi dalam peryataan pers di RS Bhayangkara Surabaya, kemarin.
Tindakan pelaku biadab, karena tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi melibatkan dua anak beurmur kurang lebih 10 tahun untuk pelaku bom bunuh diri.
Presiden menyatakan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.
“Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya. Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini,” kata Presiden.
Karena itu, sejak peristiwa yang terjadi pada hari, Presiden sudah memerintahkan Kapolri mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai akar- akarnya.
Presiden menegaskan aparat tidak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini dan mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama nilai nilai luhur sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengeluarkan imbauan untuk seluruh rakyat Indonesia agar semua tetap tenang, menjaga persatuan dan waspada.
“Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme dapat kita berantas kita harus bersatu melawan terorisme,” cetusnya.