Tangerang SelatanĀ (Kejadian Situ) – Gintung, Ciputat Timur beberapa tahun lalu meninggalkan duka cita bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Untuk mengantisipasi dan penanganan adanya bencana Pemkot Tangsel menandatangani kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait penanggulangan Penetapan Rencana Tindak Darurat Bendungan Gintung. Kegiatan ini digelar di Aula Rapat Anggrek Lantai I, Puspemkot Tangsel, Maruga, Ciputat, Selasa, 19 Februari 2019.
Kegiatan ini dihadiri Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Wakil Walikota Benyamin Davnie, Asda II Retno Prawati, Kepala BPBD Chaerudin, Plt Kepala Dinas Kesehatan Deden Deni, Plt Kepala Diskominfo Fuad, Kabid Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Aji Awan, Kepala Dinas Perhubungan Sukanta serta Kepala BBWSCC Bambang Hidayah.
Dalam sambutannya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, peristiwa jebolnya bendungan Situ Gintung merupakan kejadian luar biasa. Namun, tidak ingin peristiwa tersebut kembali terulang.
Untuk itu, Airin meminta penandatanganan kerjasama ini dapat dilakukan dengan maksimal. Agar bencana tersebut tidak terulang kembali.
“Kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Paling tidak kita bisa melakukan pencegahan dan penanganannya,” katanya.
Ia berharap kerjasama ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan Pemkot Tangsel sudah mempunyai road map penanganan bencana alam.
“Mudah-mudahan kerjasama ini dapat bermanfaat dan disosialisasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara Asda II Kota Tangsel Retno Prawati menjelaskan BBWSCC dampak jebolnya bendungan Gintung tidak hanya dirasakan Kota Tangsel saja. Begitu pun dengan Jakarta Selatan. Oleh karena itu, harus dibutuhkan koordinasi dengan wilayah lain.
“Maka itu, bendungan Gintung harus kita pantau terus. Termasuk BBWSCC yang mengetahui kondisi bendungan Gintung. Jika ada kerusakan harus segera kita ketahui. Agar bisa dilakukan penanganan secepatnya,” pungkasnya.(dvd/red)