Ketapang, (beritairn.com) – Luasnya Kabupaten Ketapang yang setara dengan propinsi Jawa Barat sebelum pemekaran dengan Propinsi Banten dibanding APBD yang ada diakui Bupati Ketapang, Martin Rantan SH, M.Sos tidak mencukupi untuk membangun infrastruktur. Karena itu, adanya partisipasi TNI melalui Karya Bhakti dan TMMD dirasakan Bupati Ketapang cukup membantu Pemkab Ketapang. Sehingga masyarakat yang selama ini belum tersentuh dengan pembangunan bisa merasakan dampak pembangunan.
Bupati Ketapang menyebutkan kondisi masyarakat di Kecamatan Hulu Sungai. Dimana, setahun lalu masyarakat sekitar Desa Beginci Darat bisa dibuka akses transportasinya melalui Karya Bhakti TNI. Demikian juga dengan TMMD yang dilakukan di Desa Sekukun Kecamatan Hulu Sungai. Selama ini wilayah ini belum tersentuh pembangunan. Dengan adanya TMMD ini, maka masyarakat bisa merasakan hasil pembangunan. “Terus terang, dengan APBD Kabupaten Ketapang, selain membayar gaji pegawai dan lain-lain maka alokasi anggaran untuk pembangunan hanya sekitar Rp 600 milyar, untuk membangunan infrastruktur yang ada, maka tentu memerlukan waktu, dengan adanya Karya Bhakti TNI dan TMMD, masyarakat kita merasa sangat terbantu, harapan kami untuk TMMD tahun 2020 bisa dilakukan di Dusun Kumpai Panjang,” kata Bupati Ketapang, Martin Rantan dalam ramah tamah bersama Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD di Pendopo rumah dinas Bupati Ketapang, Selasa (30/7) malam.
Penjelasan Bupati Ketapang tersebut disampaikan dalam ramah tamah bersama Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD Reg 105 Kodim 1203 Ketapang. Dimana, ramah tamah tersebut hadir Bupati ketapang, Martin Rantan SH, M.Sos, Wakil Bupati Ketapang, Drs H.Suprapto S, dan Forkopimda Ketapang bersama Brigadir Jenderal TNI Oerip Soekotjo Selaku Ketua Tim Pengawasan Dan Evaluasi TMMD Reg Ke-105 Di Lingkungan Wilayah Kodim I203/Ketapang dan Letnan Kolonel Infantri Muhammad Ridha., S.S., S,Ip., M.I.Pol Selaku Komandan Satuan Tugas Tim Pengawasan Dan Evaluasi Tmmd Reg Ke- 1 05 Di Lingkungan Wilayah Kodim I203/Ketapang, serta Kolonel (inf) Nyamin Kasi Teritorial Korem 121 ABW.
Bupati Ketapang menyampaikan permohonan maaf tidak ikut mendampingi ke lokasi TMMD. Namun, Wakil Bupati Ketapang dipastikan ikut mendapingi Tim Pengawasan dan Evaluasi ke lokasi TMMD pada hari Rabu (31 Juli 2019). Ketidakhadirran Bupati dalam peninjauan lapangan, karena pada hari yang sama harus menutup kejuaraan sepakbola di Lapangan Tentemak, dan menghadiri penutupan Pekan Gawai Adat di Tumbang Titi.
Karena itu, jika dalam kunjungan ke Ketapang terdapat kekurangan dan lain sebagainya, Bupati mengucapkan permohonan maaf. Demikian juga, kiranya dalam pelaksanaan TMMD dirasakan ada kekurangan dan lain sebagainya, kiranya dapat dimkalumi. Selanjutnya Bupati Ketapang memberikan penjelasan Terkait Gambaran Umum Kabupaten Ketapang. Kabupaten Ketapang Merupakan Salah Satu Kabupaten Terluas Di Kalimantan Barat, Dengan Luas Wilayah Mencapai 31.588 1cm2, Yang Terdiri Dari 20 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 253 Desa. Jumlah Pendudiuk Kabuipaten Ketapang Mencapai 589.616 Jiwa Yang Tersebar Di 20 Icecamatan. Penduduk Kabupaten Ketapang Terdiri Dari Beraneka Ragam Suku Bangsa Diantaranya Suku Dayak, Melayu, Batak, Bugis, Jawa, Tionghoa dan Lain-Lain. Walau dengan komposisi yang kaya akan keberagaman tersebut, namun seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang tetap hidup secara rukun dan damai sehingga tercipta suasana yang aman, damai dan penuh toleransi. Hal ini tentunya didukung dengan peran seluruh elemen baik dari pemerintah daerah, polres ketapang, kodim 1203/ketapang, instansi vertikal lainnya serta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang.
Sementara itu, Brigadir Jenderal TNI Oerip Soekotjo Selaku Ketua Tim Pengawasan Dan Evaluasi TMMD Reg Ke-105 Di Lingkungan Wilayah Kodim I203/Ketapang, menyatakan luar biasa atas kepedulian Bupati Ketapang, DPRD dan OPD Ketapang. Ia menyebutkan, dari pengalaman yang ada adanya penyambutan maupun ramah tamah seperti ini, bahkan didampingi turun ke lapangan sangat jarang ditemukan di daerah. Karena itu, ia memberikan apresiasi yang positip kepada Bupati Ketapang.
Dalam kesempatan itu, Brigadir Jenderal TNI Oerip Soekotjo menyampaikan sejarah adanya TMMD sejak tahun 1980-an. Jika beberapa waktu lalu hanya dilakukan setahun dua kali dengan waktu 21 hari. Maka saat ini, atas saran darui Menteri dalam Negeri RI, maka TMMD dilakukan setahun tiga kali. Hal ini, karena TMMD dirasakan manfaatnya menyentuh daerah terluar dan terpinggirkan. Dari pengawasan dan evaluasi, nantinya akan dilaporkan ke Kepala Staf TNI AD. Tak hanya progres pelaksanaan TMMD, tetapi juga kendala dan hambatan dilapangan juga akan disampaikan. Dari pelaksanaan TMMD baik pembangunan rumah ibadah, pembangunan jalan dan lain sebaginya, disampaikan kedepan hendaknya dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah dalam hal peningkatannya. Harapannya, hasil kerja TMMD dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Dalam kesempatan ini saya juga sampaikan tentang informasi penerimaan anggota TNI, sesuai arahan dari Kasad TNI, penerimaan anggota TNI lebih mengutamakan putra daerah, untuk informasi lebih lanjut silakan berkoordinasi dengan Kodim dan Korem,” ucapnya seraya berharap kepada anggota TNI untuk dapat menyelesaikan TMMD sebelum tanggal 8 Agustus 2019.
Selanjutnya Bupati Ketapang menyampaikan cendermata kepada Brigadir Jenderal TNI Oerip Soekotjo Selaku Ketua Tim Pengawasan Dan Evaluasi TMMD Reg Ke-105 dan Kolonel (inf) Nyamin Kasi Teritorial Korem 121 ABW. Begitu juga cenderamata dari Brigadir Jenderal TNI Oerip Soekotjo kepada Bupati Ketapang. Setelah ramah tamah berakhir, dilanjutkan dengan hiburan bersama, termasuk Bupati Ketapang dan Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD menyumbangkan suara merdunya.(wan /hms/red)