Bogor, (beritairn.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Kering (Dry Dam) Ciawi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada akhir 2020. Saat ini tahapan konstruksinya sudah memasuki pekerjaan utama pembangunan tubuh bendungan yang ditandai dengan pengelakan aliran Sungai Ciliwung (River Closure), Selasa, (4/2/2020).
Dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pengelakan sungai merupakan tahapan penting yang harus diselesaikan pada awal pembangunan bendungan sehingga pekerjaan utama dapat dilaksanakan. Untuk menjaga ritme pekerjaan, Menteri Basuki meminta agar dilakukan pembagian jadwal tiga shift kerja dengan tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan pekerja.
Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Widiarto pada acara pengelakan sungai di pembangunan Bendungan Ciawi mengatakan, progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi sudah 45%. “Secara keseluruhan konstruksinya akan selesai pada akhir tahun 2020 dan Insyaallah dapat beroperasi pada Mei 2021 dan berfungsi untuk menahan laju banjir di hulu Sungai Ciliwung,” kata Widiarto.
Bendungan Ciawi dengan volume tampung total sebesar 6,05 juta m3 , akan bermanfaat dalam mereduksi banjir bagian hulu hingga 30% yakni sebesar 111,75 m3/detik. “Kontribusi Bendungan Ciawi dalam pengendalian banjir juga akan berdampak pada pintu air Manggarai sebesar 11,9 %.
Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ditjen SDA Kementerian PUPR Bambang Hidayah mengatakan, dengan pengelakan sungai Ciliwung ke saluran pengelak (bottom outlet), merupakan tanda akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan bangunan utama, yang meliputi pekerjaan galian pondasi tubuh bendungan, perbaikan pondasi bendungan, dan pekerjaan timbunan tubuh bendungan.