Ketapang, (beritairn.com) – Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) Ketapang 2019 resmi digelar.
Acara yang dipusatkan di pentas seni dan budaya Pendopo Bupati Ketapang ini dibuka oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, pada Sabtu (28/09).
Kegiatan FSBM ini merupakan yang ke-II yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Ketapang.
FSBM kali ini mengangkat tema “Mengenang Petuah, Mengembalikan Marwah”.
Selain menggelar pameran dan stan, sejumlah perlombaan kesenian dan budaya Melayu pun digelar.
Di antaranya lomba dendang Melayu, syair gulung, hadrah, gasing, jepin tradisional, pantun, cungkit, memanah, silat tradisional, ujang/ayu dan lomba sampan kato.
Dalam sambutannya, Bupati Ketapang, Martin Rantan, mendukung digelarnya kegiatan FSBM ini.
Diharapkan, kegiatan ini selain sebagai ajang silaturrahmi, juga dapat menumbuhkan hasil positif bagi masyarakat Ketapang, khususnya budaya Melayu Ketapang.
“Pemda sangat mendukung kegiatan ini demi menjaga dan melestarikan budaya, khususnya budaya Melayu di Ketapang,” kata Martin.
Martin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan demi memantapkan program kerja MABM Ketapang yang telah menjadi agenda rutin setiap tahun.
Serta memperkokoh nilai-nilai luhur kehidupan budaya daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional dan untuk mengaktualisasikan, melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada di Tanah Kayong.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” jelasnya.
Menurutnya, FSBM ini merupakan langkah awal bagi Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ketapang, dalam upaya pembinaan dan pelestarian budaya daerah.
Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan pengurus majelis adat budaya Melayu, tokoh adat dan masyarakat adat untuk dapat mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Martin berharap, kegiatan ini dapat menghasilkan ide dan inovasi bagi pelaku dan penggiat budaya, khususnya budaya Melayu untuk pemajuan kebudayaan dan percepatan pencapaian visi misi Bupati yang dituangkan dalam bentuk kebijakan dan pembangunan kepariwisataan di Ketapang.
“Terima kasih kepada masyarakat Melayu, pengurus MABM dan panitia yang telah membantu demi terlaksana dan lancarnya kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu, pada Minggu (29/09) pagi, panitia FSBM melaksanakan sejumlah perlombaan.
Di antaranya lomba gasing, memanah, jepin tradisional dan lomba sampan kato.
Sebagian perlombaan dipusatkan di halaman Pendopo Bupati Ketapang.
Sementara untuk lomba sampan kato dilaksanakan di Sungai Pawan, tepatnya di depan Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura.(wan/hms/red)