Jakarta, (beritairn.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Pimpinan Rektorat Universitas Indonesia (UI) di Istana Merdeka, Kamis (27/12) siang.
Kepala Negara didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Nila Moeloek, dan Menristekdikti Mohamad Nasir, saat menerima Rektor UI, Muhammad Anis, beserta jajaran Rektorat.
Usai pertemuan dengan Presiden, Rektor UI menyampaikan bahwa agenda kali ini dalam rangka audiensi untuk melaporkan tentang telah selesainya pembangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia.
“Kita diskusi tentang berapa kapasitasnya, kemudian apa keunggulannya, dan sebagainya,” ujar Anis seraya menjawab kapasitas RS UI sebanyak 300 bed.
Kemudian, lanjut Rektor UI, keunggulannya yang pertama pembangunan itu disiapkan dengan satu fasilitas base isolation system yang bisa menahan gempa dengan skala sampai 9 skala richter.
“Kemudian kita punya sistem pemisahan yang baik antara yang terinfeksi sama yang tidak terinfeksi, dan juga kalau terjadi kebakaran kita bisa menggunakan sistem untuk memblok supaya api itu tidak mengganggu pasien-pasien yang lain,” ujarnya.
Untuk operasional, Anis menyampaikan RS UI telah beroperasi untuk internal sejak Oktober 2018, tapi akan dibuka untuk umum mulai Januari 2019.
“Untuk civitas akademika. Dosen, karyawan, mahasiswa sambil kita mengetes sistem yang kita miliki, peralatan dan sebagainya, SOP yang kita siapkan itu berjalan dengan baik, baru kita berani membuka untuk umum,” tambah Rektor UI.
Untuk pembukaan bagi umum, Rektor UI mengharapkan Presiden dapat membuka secara resmi di bulan Januari 2019.
RS UI, menurut Rektor UI, dapat dijadikan rujukan dengan tipe B. “Bisa, kan dia rumah sakit ini tipe B tapi kita akan arahkan untuk rumah sakit pendidikan,” pungkasnya.