Ketapang – KalBar, (beritarn.com) – Hari Guru Nasional tahun 2018 dan Hari PGRI ke 73 Tingkat Propinsi Kalimantan Barat ditandai dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Halaman kantor Bupati ketapang, Senin (19/11) pagi. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan. Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari PGRI ditandai juga dengan penyerahan PGRI Award Kepada tokoh peduli pendidikan di Kalimantan Barat.
Wakil Gubernur Kalbar mengucapkan terima kasih kepada para guru atas dedikasi mencerdaskan anak didik. Guru merupakah penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas dan berkarakter dalam era revolusi industri. Hal tersebut selaras dengan implementasi Perpres Nomor 87 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan berkarakter. Peraturan Presiden ini mengamanatkan guru sebagai utama dalam peningkatan kualitas pendidikan. Mereka memiliki tanggungjawab membentuk perilaku anak didik baik melalui olahrasa, olah pikir dan olah raga. Disamping itu guru dan tenaga pendidik harus mampu mengelola kerjasama antara satuan pendidikan dan masyarakat untuk mengobarkan gerakan nasional revolusi mental. “Penguatan karakter ini semakin mendesak seiring tantangan berat yang di hadapi di masa-masa yang akan datang,” tegas Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan.
Ia menerangkan menuju generasi emas Indonesia tahun 2045 yang memiliki jiwa pancasila dalam menghadapii dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga. Karena itu, pihaknya memotivasi guru untuk terus bekerja mewujudkan manusia yang cerdas dan beraklakul karimah. Menurutnya, guru harus menjadi sumber keteladanan.
Selain itu, guru merupakan agen perubahan. Dimana, para guru dapat merubah karakter peserta didik menjadi santun dan sopan sesuai karakter bangsa indonesia. Karena itu, Guru harus berperilaku baik sehingga dapat dicontoh oleh peserta didiknya. “Guru adalah panutan bagi siswa baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.,” ucapnya.
Menurut Wakil Gubernur Kalbar, guru dipercaya oleh muridnya dan diikutinya setiiap tindak tanduknya. Karena itu, apa yang dikatakan oleh guru akan dipercaya oleh muridnya, dan apa yang dilakukan guiru akan diiikuti oleh muridnya. Ia menyebutkan, Hari Guru Nasional dan Hari PGRI, menjadi momentum untuk refleksi apakah guru kita sudah profesiaanl dan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Selain itu, kita sebagai mantan murid tyang pernah diajar oleh para guru, maka apakah kita sudah cukup memuliakan guru. Dimana, mereka mendidik dan berjaung terhadap pendidikan sehingga menjadi pribadi yang tanggungjawab dan berhasil. “Sebab tidak ada yang sukses saat ini, tanpa sentuhan guru,” tuturnya panjang lebar.
Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Mempawah juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat yang telah mebngantar dirinya bersama Gubeernur Kalbnar, H.Sutarmiji SH M.Hum menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. Majemuknya masyarakat di Kalimantan Barat, maka perbedaan yang ada baik perbedaan suku, agama, budaya dan lain sebagainya mesti dijadikan motivasi untuk perekat persatuan dan kesatuan. Ini merupakan modal besar untuk mensejahterakan masyarakat Kalbar.
Usai upacara Hari Guru Nasional dan Hari PGRI selanjutnya disampaikan PGRI Award tingkat propinsi Kalbar kepada tokoh yang peduli pebndidikan termasuk, sejumlah nama Bupati/Walikota se-Kalbar, kepala dinas pendidikan, tokoh pendidikan dan lain-lain. Demikian juga penyerahan trophy kepada juara umum Porseni Guru Tingkat propinsi Kalbar yang dilaksanakan di Kabupaten Ketapang.(wan/red)