Ketapang, (beritairn.com) – Pemerintah Kabupaten Ketapang kembali menjalin kerjasama dengan LIPI. Penandatanganan kerjasama antara Bupati Ketapang, Martin Rantan SH, M.sos dengan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), DR Eko Yulianto, dilakukan Jumat (18 Oktober 2019) pagi di ruang rapat utama Kantor Bupati Ketapang. Kepala Balitbang Kabupaten Ketapang, DR Ucup Supriatna menyebutkan Kabupaten Ketapang yang luas cukup kaya dengan sumber daya alam, baik berupa air, tambang, dan lain lain yang dapat dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Sisi lain, dalam pemanfaatan kekayaan alam bisa menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor dan lain-lain. Karena itu, perlu mitigasi bencana dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Ketapang.
Dari kerjasama yang dilakukan dengan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI bertujuan diantaranya: tersedianya hasil penelitian dan pengembangan utama potensi sumber daya, tersedianya hasil penelitian dan pengembangan terkait mitigasi bencana, dan terbangunnya sistem Informasi hasil penelitian dan pengembangan berbasis penelitian.
Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, DR Eko Yulianto menerangkan secara ringkas penelitian yang selama ini dilakukan mereka. Salah satunya, bagaimana mengatasi kondisi lahan yang longsor, salah satunya solusi ditawarkan mengatasi lahan longsor diantaranya penanaman karet. Dengan begitu, selain mengatasi bencana, tetap juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Demikian juga beberapa penelitian lainnya, misalnya mengatasi persoalan gambut dan lain lain. Harapannya, kerjasama dengan Ketapang diharapkan bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi Kabupaten Ketapang, khususnya kawasan gambut, baik terkait banjir maupun kebakaran lahan. Termasuk juga penelitian bagaimana menjadikan kawasan gambut sebagai sumber perekonomian masyarakat. Misalnya, dijadikan pengembangan holtikultura dan lain lain.
Selanjutnya, Bupati Ketapang, Martin Rantan SH, M.Sos mengucapkan selamat datang kepada Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, DR Eko Yulianto, serta para peneliti diantaranya, DR. Rachmat Fajar Lubis, DR.Lestari M.Sc, DR. Bambang Setiadi, Hilda Lestari S.Si, MT, Afnindar Fachrurozi ST, M.Sc, Bupati Ketapang menerangkan di Kabupaten Ketapang pentingnye penelitian yang akan dilakukan, khususnya dalam pengembangan holtikultura di lahan gambut . Ia menerangkan selama ini masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan gambut tidak mempunyai pilihan lain atau terbatas, kecuali berupaya memberdayakan lahan gambut sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara turun temurun. Kawasan gambut di kabupaten Ketapang selama ini juga menjadi masalah tersendiri, di Kabupaten Ketapang. Karena selama ini, kawasan gambut terbakar dimusim kemarau, dan banjir di musim penghujan. Harapannya, dengan adanya kerjasama penelitian ini maka, menjadi salah satu solusi bagaimana memberdayakan potensi gambut di Kabupaten Ketapang.
Potensi tanaman di kabupaten Ketapang diantaranya berbagai jenis tanaman pangan yang ditanam antara lain padi, ubi, jagung, kedelai dan beragam jenis sayur dan buah-buahan. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan yang tepat di lahan gambut membuat masyarakat gagal gagal dalam pengembangan holtikultura dilahan gambut tersebut.
Oleh karenanya saya berharap agar kajian holtikultura dilahan gambut di Kabupaten Ketapang ini untuk memudahkan seluruh masyarakat dan instansi terkait dalam mendapatkan informasi tentang jenis holtikultura apa saja yang dapat dikembangkan di wilayah gambut dalam bentuk sistem informasi geografi (gedgrafic information system) yaitu suatu informasi dalam bentuk peta yang dapat di akses melalui perangkat digital smart phone maupun komputer. Dalam sistem informasi geografis tersebut juga dapat menampilkan lokasi lahan gambut yang ada di Kabupaten Ketapang beserta informasi jenis holtikultura apa saja yang dapat ditanam di lahan tersebut. “Saya harap hasil penelitian-penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan Balitbang Ketapang menjadi rujukan bagi Bappeda Ketapang dalam membuat perencanaan, jadi kepada bappeda Ketapang saya harap sebelum perencanaan dituangkan dapat menjadikan solusi hasil penelitian dari Balitbang menjadi acuan dalam perencanaan,” tegas Bupati Ketapang.(wan/hms/red)