Pemilu 2019 Partisipasi Warga Tangsel Meningkat

0
309

Tangerang Selatan, (beritairn.com) – Tingkat Partisipasi pilpres dan pileg serentak 2019 ini mencapai 70 persen atau naik sebesar 5 persen. Dari sebelumnya 2014 pada angka 65 persen.

 

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie memberikan apresiasi kepada masyarakat Kota Tangsel yang telah menyalurkan hak pilihnya sebagai hak konstitusional sebagai warga negara Republik Indonesia dalam menentukan pemimpin mulai dari tingkat DPRD Tingkat Kota Tangsel DPRD Provinsi Banten, DPD, dan DPR RI hingga Presiden.

 

“Kami melihat tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu kemarin mencapai 70%. Ini meningkat dari tahun 2014 yang sebesar 65%,” kata Benyamin.

 

Sejalan dengan meningkatnya partisipasi, justru stabilitas pelaksanaan pemilu ini berjalan cukup kondusif, tidak ada hal-hal yang menonjol dan membuat kegaduhan. Tentu ini mengindikasikan ke arah demokrasi masyarakat Indonesia khususnya Tangsel cukup bagus. semua sadar bahwa stabilitas keamanan menjadi prioritas utama di samping dalam pemilihan demokrasi.

 

“Jalannya pemilu kemarin dari ukuran teknis penyelenggaraan telah berlangsung aman, lancar dan relatif tidak ada gangguan berarti,” tambah ia.

 

DPT Tangsel Pemilu tahun 2019 ini mencapai 948.571 dengan jumlah TPS mencapai 3.819 terbagi di 54 kelurahan, 7 kecamatan.

 

Pada aspek lain, karena pemilu dan pileg digabungkan sebagai percontohan di dunia secara efesiensi jelas mendukung. Tapi pada aspek, sosialisasi kepada masyarakat, tidak lebih banyak masyarakat tahu mana caleg yang ada di tingkat kota, provinsi, DPD hingga DPR RI.

 

“Mungkin dapat dicapai bagi kalangan anak muda, tapi bagaimana yang orang-orang sudah sepuh. Memang pemilu eksekutif dan legislatif disatukan, baru terjadi di indonesia,” tukasnya.

 

Mengingat retensi waktu masyarakat tidak terlalu banyak mengenal para caleg maka alangkah sebaiknya dipisahkan supaya benar-benar maksimal. Dengan dipisahkan, masyarakat akan lebih fokus, baik pilpres maupun pileg. Karena keduanya sama-sama penting, baik tingkat negara dan tingkat legislatif daerah.

 

“Dari sisi rekruitmen politik sebenarnya lebih baik dipisahkan antara kedua jenis pemilihan tersebut baik antara eksekutif dan legislatif supaya masyarakat benar-benar memiliki waktu dan kesempatan yang baik untuk menentukan pilihannya,” saraanya.

 

KPU Divisi Teknis Achmad Mudjahid Zein menyampaikan tingkat partisipasi mayarakat akan melihat hasil catatan di tingkat kecamatan. Namun jika dilihat dari gelora masyarakat pemilu tahun ini jauh berbeda dari sebelumnya. Tentu ini membuktikan ada indikasi adanya pengingkatan. Hanya saja untuk kepastian angkanya masih menunggu lebih dahulu.

 

“Kalau parsitiasi ini bicara angka. Saya belum dapat pastikan, karena kita belum rekap. Kalau sudah ada rekap ditingkat kecamatan baru kita bisa lihat berapa jumlah partisipasi. Secara animo ini subjektif animonya meningkat,” tukasnya.(dvd/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here