Jakarta, (beritairn.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Muhadjir Effendy, mengatakan Hasil UN SMP 2018 nilai rata-rata mengalami penurunan. “Memang ada penurunan skor dengan adanya soal HOTS (High Order Thinking Skills) Bahkan SMP lebih parah (penurunan skornya),” ujar Muhadjir pada buka puasa bersama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta.
Menurut Muhadjir, penurunan tersebut ada kaitannya dengan integritas. Hal itu dikarenakan semakin tinggi integritas, maka nilai UN mengalami penurunan. Untuk SMP, lanjut Mendikbud, jumlah sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 63 persen. Jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2017 UNBK untuk SMP sekitar 30 persen.
Dengan adanya soal-soal dengan daya nalar tinggi atau HOTS, kata Muhadjir, kondisi riil di lapangan bisa diketahui. “Di satu sisi, banyak siswa yang komplain dengan adanya soal HOTS ini. Tapi di sisi lain, jumlah siswa yang mendapatkan nilai sempurna untuk mata pelajaran matematika tingkat SMA naik dua kali lipat”.
Muhadjir menambahkan, selama ini Kemendikbud memandang siswa kurang mampu mengerjakan soal-soal dengan daya nalar tinggi. Nyatanya, kemampuan siswa jauh di atas rata-rata. “Kemampuan siswa 400, dikasih soal yang kemampuannya 150,” katanya.
Soal dengan daya nalar tinggi, Muhadjir menambahkan, merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari supaya siswa memiliki kemampuan unggul pada abad 21 ini. Untuk itu, dia meminta PGRI untuk membantu Kemdikbud melakukan pelatihan guru.