Tangerang Selatan, (beritairn.com) – Momentum hari penyelenggaraan musyawarah nasional yang ke VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau disingkat APEKSI akan di laksanakan di kota Tangerang Selatan pada Juni 2020 mendatang.
Di sambut kepala sekolah SMKN 5 Tangsel, Plt kepala dinas koperasi Tangsel, dr Dahlia Nadeak, kunjungi techno park di Jl. Benda Raya No.7, kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Pada kesempatan tersebut, Dahlia berharap kreasi anak -anak Tangsel bisa ikut meramaikan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Apeksi yang keenam pada Juni 2020 mendatang.
“Kami akan tampilkan hasil buatan anak SMKN 5 Tangsel, ini cukup bagus dan berkualitas. Di bawah payung koperasi sekolah, produk hasil karya anak anak disini akan saya berikan ruang pada acara munas Apeksi pada Juni mendatang. Kebetulan Tangsel menjadi tuan rumahnya,” ungkap Dahlia, Senin (19/8/2019).
Dahlia yang melihat langsung proses pembuatan design grafis hingga pemakaian nama khas kewilayahan, sempat meninjau tiga (3) ruangan praktek siswa, diantaranya ruang workshop farmasi, design grafika, dan juga ruang praktek pengelasan.
“Saya kira dari penamaannya saja masyarakat Tangsel sudah familiar yakni Bagen Bae production. Kami akan bantu produk terbaik disini untuk menjadi pusat oleh-oleh Tangsel. Saya akan dorong koperasi sekolah ini menjadi unit yang akuntabel dan juga transparan. Sehingga para anggotanya percaya, guna menciptakan managemen yang baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Romani Yusup S. Pd, M. Pd, kepala sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangsel berterimakasih atas kunjungan tersebut, dan ia berharap adanya kerjasama yang berkesinambungan dari dinas koperasi Tangsel.
“Kami berterima kasih kepada dinas koperasi Tangsel yang mau menyempatkan waktu melihat kreasi murid binaan kami. Kami juga berharap agar techno park yang kami miliki ini bisa mengembangkan produksi, dan bisa berkontribusi untuk membuat cinderamata khas Tangsel,” harap Romani.
Romani menambahkan, pihaknya siap untuk bekerja sama dengan seluruh instansi maupun swasta, untuk membuat kesepakatan dengan koperasi yang sudah di rintisnya sejak 2013 lalu.
“Program kami intinya adalah untuk memberikan pembekalan terhadap murid kami agar mandiri. Mereka sudah mampu membuat tutup mesin, kaos, bahkan juga obat herbal racikan. Intinya kami bisa sesuaikan tergantung model produk. Karena dalam sebuah kemasan, design adalah induk gagasan,” ucap Romani.(dvd/red)