Pontianak (beritairn.com) – Perayaan Cap Go Meh 2570 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung meriah (19/2). Ribuan orang memadati ruas jalan utama pawai arak-arakan replika naga dan barongsai takni, Jalan Gajah Mada, Diponegoro dan Tanjungpura. Turis manca negera, turis lokal hingga masyarakat setempat tua, muda, nenek-nenek hingga kakek tumpah ruah ke jalan.
Sebanyak Sebanyak 26 replika naga dan 42 barongsai meliuk-liuk menyapu setiap ruas Jalan yang dilewati. Setiap replika liong yang terdiri dari ratusan pemain naga ini mempertontonkan atraksinya. “Rute pawai replika naga dan barongsai tersebut dimuai dari Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada dan berakhir di Jalan Budi Karya,” ujar Ketua Panitia Cap Go Meh, Tjhai Leonardi di Pontianak, Selasa (19/2). Dikatakannya sebelum perhelatan karval di rute yang telah ditentukan, replika naga dan barongsai tersebut melakuan atraksi di pusat kegiatan yakni di Jalan Diponogoro. “Kami tentunya bangga pertunjukan tersebut mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat,” ujarnya.
Tjai Leonardi mengharapkan Komunitas Budaya Tionghoa Pontianak tahun depan kembali mendapat kepercayaan untuk menggelar perayaan Cap Go Meh dan dia pastikan akan lebih meriah lagi. Kegiatan Karnaval Budaya dan Barongsai merupakan satu di antara beberapa rangkaian kegiatan Festival Cap Go Meh Pontianak yang berlangsung sejak 14-20 Februari 2019.
Arak-arakan naga dalam perayaan Cap Go Meh menyimbolkan tujuan datang ke Bumi untuk mengusir roh-roh jahat. Sehari kemudian, replika naga dibakar.
Menjadi Berkah
Atraksi naga dan barongsai di Kota Pontianak, menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang minuman dadakan di pinggiran jalan. Mereka meraup untung Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Misalnya Bujang. Pemuda berumur 36 tahun ini mengungkapkan, sejak Selasa pagi, ia sudah berada di pinggir Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak. Menjajakan minuman dingin dan cemilan. “Biasenye taon-taon lalu untong Rp 500 ribu, tapi sekarang alhamdulillah bise dapat Rp 1 juta bersih bang,” ucapnya, dengan logat melayu yang kental.
Menurut Bujang selain bisa mendapat keuntungan dari daganganya tersebut, sekaligus bisa menonton atraksi replika naga dan barongsai dari dekat. Apalagi Bujang menyertakan dua orang putranya untuk berjualan sambil menikpati perayaan Cap Go Meh.
Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan atraksi naga dan barongsai mengabadikan momen dengan kamera telepon seluler (ponsel) masing-masing. Ada swafoto hingga merekam video untuk mengabadikan pawai perayaan Cap Go Meh. (kli/wan)