Dikoordinatori Dinsos Tangsel, Donasi Palu Donggala Capai Rp 1,5 Miliar

0
359

Tangerang Selatan, (beritairn.com) – Donasi Palu-Donggala-Sigi Sulawesi Tengah hingga kini terus berdatang masuk ke rekening BJB di bawah koordinator Dinas Sosial Kota Tangsel. Tercatat hingga Rabu 17 Oktober 2018 sudah mencapai Rp 1,3 Miliar.

 

Kepala Dinsos Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman menjelaskan meski donasi dari awal dibatasi pada tanggal 15 Oktober sesuai dengan rencana tanggap darurat gempa 14 Oktober. namun demikian pihaknya tidak dapat melarang berbagai pihak untuk berbuat kebaikan menyaurkan donasi.

 

“Sampai sekarang tercatat 1,3 Miliar masuk ke rekening donasi kemanusiaan Palu melalui Bank BJB. Meski awalnya lima belas Oktober ditutup tapi teryata donasi masih terus berdatangan sehingga kami tidak bisa menutup,” kata Wahyu.

 

Pengumpulan donasi, terbanyak datang dari kecamatan-kecamatan, mencapai ratusan juta, berbeda dengan organisasi perangakat daerah seperti dinas, berkisar puluhan juta. kecamatan memperoleh maksimal karena memang bisa mengumpulkan dari masyarakat, menggerakkan RT RW dan pengusaha yang ada di wilayah.

 

“Berasal dari berbagai OPD termasuk kecamatan. Justru dari kecamatan donasinya mencapai ratusan juta karena mereka bisa mengumpulkan bantuan dari masyarakat, pengusaha yang ada di wilayah. Sedangkan dari dinas-dinas kisaran puluhan juta,” tuturnya.

 

Donasi telah disalurkan saat bersamaan dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany sebesar Rp 780 juta, sisa yang masuk akan dikirim berdasarkan posko yang ada di Palu. Selain penyaluran dana, bantuan kebutuhan makanan pada Senin 15 Oktober sudah dikirim melalui Bandara Halim Perdana Kusuma berupa beras, mie instan, susu dan lain-lain sebanyak 1 truk.

 

“Kami juga mengirimkan kebutuhan sehari-hari berupa beras, mie instan dan lain-lain. Karena pakain bekas di Halim tidak dapat dikirim, maka kebutuhan makanan yang kami kirim,” tambah ia.

 

Bantuan Donggala-Palu dan Sigi musibah gempa bumi dan tsunami dikoordinatori oleh Dinas Sosial, sehingga bagi para relawan, baik PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan lainnya menjadi satu kesatuan. Di samping mengirimkan tim evakuasi dari Tangsel, pihaknya mengirimkan tim pemulihan psikologi.

 

“Untuk memulihkan mental anak-anak pasca gempa, bersamaan dengan itu kami mengajak Kak Awam mendongeng di sana. berangkat bersama-sama satu hari semalam,” bebernya.

 

Salah satu, relawan BPBD Dodi Heryanto menjelaskan, dirinya bersama kawan-kawan telah kembali pada 11 Oktober 2018. Masa darurat evakuasi berakhir 14 Oktober namun dikabarkan diperpanjang hingga 26 Oktober.

 

“Kota Palu sudah berangsur kondusif, listrik pun sudah hampir menyala semua, warung-warung pun sudah banyak yang buka. Hanya saja evakuasi sudah dihentikan sejak 12 Oktober. Untuk Petobo akan dijadikan kuburan massal,“ tuturnya. (dvd/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here