Diduga Pelayanan Buruk Sejumlah Warga Geruduk Puskesmas

0
514

Kab. Bogor, (beritairn.com) – Sejumlah warga desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupatèn Bogor menggeruduk Puskesmas yang berada di Desa Cibeuteung Udik, pada Senin (20/8), kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas sudah tidak bisa ditahan lagi, masyarakat Desa Cibeuteng Udik ingin agar pihak puskesmas mengeluarkan dua orang pegawai Puskesmas karena kinerjanya yang buruk.

Keinginan warga yang datang menggeruduk Puskesmas agar dua orang pegawai di pecat dari Puskesmas keinginan warga ini turut di saksikan Camat Ciseeng, Kepala Desa Cibeuteung Udik, Babinsa dan beberapa personil TNI dari Koramil serta Babinmas.

Saya tidak mau dua orang itu ada di puskesmas ini, sudah lama saya menahan emosi saya sekarang sudah habis kesabaran saya, mereka seharusnya melayani masyarakat dengan baik, tetapi mereka itu tidak bekerja dengan baik, orangnya sombong, ketus lebih banyak ngobrolnya dari pada kerjanya, seperti yang dituturkan sejumlah warga yang saling bersahutan satu dengan yang lainnya kepada media di depan puskesmas desa Cibeuteung Udik, usai para warga bertemu dengan pihak Puskesmas.

“Saudara saya dari Rumah Sakit Atang Sanjaya saya yang bawa kesini pakai ambulan mau minta surat rujukan saja harus bertele – tele, padahal kami membawa surat dari RS. Atang Sanjaya dan menurut rumah sakit biayanya bisa di kaper dari BPJS masih tidak bisa juga minta surat rujukan, sampai kepala desa yang datang ke puskesmas minta surat rujukan baru di berikan, iya kalau kepala desa ada di tempat kalau tidak, apa harus orangnya mati dulu baru dibuatkan surat rujukan, ” ungkap Alex salah seorang warga desa Cibeuteung Udik.

Dr. I selaku Kepala Puskesmas ketika diminta keterangan sejumlah media mengatakan, mereka datang saya sedang memeriksa pasien, memang mungkin ada sesuatu kali ya, saya tidak tahu mereka melihat pelayan kami kurang bagus ya, terutama bagian depan bagian pelayan, mungkin cara pemberitahuannya kurang bagus.

“Mereka merasa bagian pendaftaran sangat ketus, tuntutan mereka yang hari ini itu supaya kami berhentikan, tuntutan mereka bagian pendaftaran dan salah satu orang staf lagi, tapi kita harus ngomong ke bagian itu ya ke dinas, mereka ingin diberhentikan itu yang pertama yang kedua mereka ingin pelayanannya itu seperti rujukan di permudah,” terangnya.

Lebih jauh kepala Puskesmas memaparkan, rujukankan diatur oleh BPJS, karena ada beberapa penyakit yang tidak bisa langsung di rujuk, ada 144, jadi dari hasil diagnosanya itu kita harus lihat keadaan fisiknya kita harus lihat dulu kalau memang perlu di rujuk kita rujuk tanpa pasien minta tapi kebanyakan kalau pasien datang ke sini minta rujukan kalau mereka memang harus di rujuk kami rujuk, kalau tidak dirujuk kami bilang di anu dulu disini karena memang peraturan dari BPJS, ” terang Kepala Puskesmas.

“Kalau bikin rujukan tidak bisa langsung keluar kalau ada yang masuk 144 kan harus kita bikin alasan dulu kalau dia baru pertama kali datang dia langsung minta rujukan kan gak bisa kita bilang dia sudah berobat berapa lama gitu padahal dia baru sekali gitu,” ucap Kepala Puskesmas.

Ditempat terpisah kepala Desa Cibeuteung Ir. Bambang Indra Gunawan ketika diminta keterangan wartawan mengatakan, informasi yang saya tampung dari masyarakat selama ini sudah lebih dari satu tahun bukan baru beberapa bulan saja terkait pelayanan yang judes garis miring ketus, setiap penyampaian itu tidak bisa di pahami oleh masyarakat, SDM masyarakat berbeda beda, kami sudah beberapa kali menghimbau kepada pihak puskesmas memanggil sudah minggu kemarin staf desa juga menghimbau sambil membawa 2 kantong permen agar para pasien yang menunggu tidak kesel atau jemu, tuntutan warga agar bagian pendaftaran itu di keluarkan begitu.

“Permasalahan ini sudah lama warga mau demo berulangkali saya cegah, saya cegah cegah terus namun pihak puskesmas tidak ada perubahan dalam pelayanan tidak mungkin Selamanya bisa saya tahan kemarahan warga saya, masa saya rendam terus warga juga bisa berontak,” ucap Bambang.
“Harapan saya kedepan pelayanan harus di rubah harus lebih baik lagi untuk apa untuk masyarakat, orang tua saya nenghibahkan tanah ini untuk puskesmas untuk keperluan masyarakat agar masyarakat yang sakit mendapatkan pelayanan yang baik karena apa karena pejabat pemerintah dan PNS itu pelayan masyarakat mereka semua dapat gaji dari mana kalau bukan dari masyarakat, tanpa masyarakat pemimpin juga tidak ada jadi pelayanan kepada masyarakat itu harus nomor satu,” tegas Bambang (Adjuna/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here