Bupati Bogor Paparkan Upaya Antisipasi Masuknya Varian Baru Covid-19 Ke Kabupaten Bogor

0
213

Bogor, (beritairn.com) – Secara On Air Bupati Bogor Ade Yasin, paparkan upaya antisipasi masuknya varian baru covid-19 dan upaya pengendalian Covid-19 di Kabupaten Bogor mulai dari penyekatan jalur mudik, optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, pelaksanaan vaksinasi hingga sanksi penutupan sementara bagi perusahaan yang melanggar protokol kesehatan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor Ade Yasin, mengatakan, Kabupaten Bogor secara keseluruhan masuk kedalam zona orange, untuk konfirmasi kasus juga mulai melandai. Dimana selama Bulan Ramadhan angka konfirmasi positif angka berada di angka 90 sekarang melandai di angka 57 atau dibawah 60.
“Saya kira ini hasil signifikan dari penyekatan, PPKM Mikro sampai RT/RW, laporan dari masyarakat terus masuk, sehingga kita bisa dengan cepat tracking, selain itu kita juga bekerjasama dengan 101 Puskesmas, mereka juga sangat cepat respon bahkan turun langsung datang ke rumah-rumah yang terkonfirmasi positif. Sekarang masyarakat juga sudah paham apa itu isolasi mandiri, sehingga masyarakat selalu  lapor ke puskesmas terdekat apabila ada terkonfirmasi positif,” ungkap Bupati.
Ade Yasin menyatakan, terkait optimalisasi larangan mudik dirinya telah melakukan penyekatan jalur mudik sejak H-7, sebelum himbauan pemerintah untuk tidak mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021.
“Kita tidak mungkin tanya satu persatu mau mudik atau wisata kan tidak bisa begitu, jadi kita terpaksa kendaraan di luar plat F seperti plat B dan D langsung kita putar balik karena kalau diperiksa satu-satu  mungkin macetnya bisa sampai Jakarta. Ketika diberlakukan penyekatan pun macetnya sudah sampai Gunung Putri, sehingga saya pesan kepada petugas di lapangan termasuk Polres Bogor dan TNI untuk melakukan diskresi, karena kalau sesuai SOP kan kaku harus periksa ini itu, surat Rapid Antigen dan sebagainya, makanya saya perintahkan kepada petugas di lapangan untuk melakukan diskresi,” tegasnya.
Lanjut Bupati Bogor, pihaknya juga telah melakukan
random sampling bagi para pemudik yang lolos mudik, yang diberlakukan setelah lebaran beberapa waktu lalu. Yaitu dengan cara pemeriksaan sampling Swab Antigen. “Kami periksa secara acak apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak, dengan pemeriksaan sampling Swab Antigen yang kita sediakan, termasuk di tempat-tempat wisata, kita ada bantuan dari provinsi untuk Swab Antigen, ini cukup efektif dalam melakukan tracking,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk antisipasi klaster industri atau pabrik dirinya meminta agar Satgas Covid-19 ditingkat RT/RW untuk  gercep melaporkan, apabila ada warganya yang mudik. Meskipun Kabupaten Bogor bukan wilayah perantau, tapi penduduk lokalnya juga banyak, dan banyak pula yang kerja di Jakarta menggunakan kereta maupun bis. “Sebaiknya mereka melakukan swab dulu, baik di kantor  maupun di industri, bahkan alat swabnya juga bisa dibeli secara mandiri,” katanya.
Lanjut Ade Yasin memaparkan, deteksi bagi mereka yang melakukan mudik, bersama Satgas  Covid-19 Kabupaten Bogor, tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan hingga RT dan RW, untuk mengawasi langsung 40 kecamatan 416 desa 19 kelurahan, untuk mengawasi dan melihat sejauh mana perkembangan Covid-19 apakah turun atau naik. Ade Yasin meminta agar seluruh camat memerintahkan para kades, kemudian kades memerintahkan RT/RW untuk mengawal PPKM Mikro, sehingga dapat terus memonitor langkah-langkah di bawah.
“Alhamdulilah hinga saat ini belum ada laporan masyarakat yang terkonfirmasi positif kasus Covid-19 varian baru. Kita setiap hari selalu berkoordinasi melalui grup WA dengan seluruh camat, mereka setiap hari melaporkan kondisi perkembangan di wilayah masing-masing mulai dari tingkat Desa/Kelurahan hingga RT/RW, karena di kita ada kecamatan paling rawan yaitu kecamatan yang bersebelahan dengan DKI dan Bekasi yaitu Cibinong, Gunung Putri, Cileungsi, itu setiap hari yang selalu ada kasus, termasuk Bojonggede karena lintasan kereta,” papar Ade.
Tambah Bupati Bogor, untuk memaksimalkan penanganan Covid-19  di Kabupaten Bogor, kita telah menyiapkan 29 rumah sakit swasta, 4 RSUD dan 2 rumah isolasi yaitu kerjasama dengan BPSDM di kecamatan Kemang, milik Kemendagri dan rumah isolasi di Cibogo yang merupakan balai latihan kerja milik Artha Graha
“Kondisi tempat isolasi sekarang untuk di Kemang di bawah 10% dari kapasitas 88 orang terakhir dihuni hanya 5 orang, sedangkan pusat isolasi di cibogo masih kosong sampai sekarang. Untuk hunian RS juga sudah di bawah 20% sekarang isolasi kosong, ini karena kesadaran masyarakat akan isolasi mandiri di rumah juga sudah terbangun, yang datang ke RS itu yang sudah bergejala kasus Covid-19, jadi  masih terkendali di Kabupaten Bogor,” terang Ade.
Ade Yasin juga menghimbau, kepada para pengusaha untuk melakukan vaksinasi gotong royong kerena vaksinasi yang dilakukan Pemkab Bogor itu masih untuk masyarakat yang berhubungan dengan orang atau pelayanan. Untuk perkembangan vaksin sudah cukup lumayan cakupannya di perusahaan sudah mencapai 9,06% yang dilakukan secara gotong royong. Artinya mereka sadar bahwa kesehatan pekerjanya itu menjadi penting.
“Ini kita terus dorong, karena kalau sampai ada klaster di industri kemungkinan perusahaannya  akan kami tutup sementara. Untuk Nakes sudah 95% hampir 100 persen sudah di vaksin, petugas publik 36,86%, lalu Lansia masih kita dorong untuk vaksinasi karena targetnya belum mencapai yaitu baru 6%, banyak yang takut dan tidak mau, kita masih memiliki cadangan 6.400 vial” tuturnya.
Ia juga meminta, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor khususnya pengguna sarana publik seperti kereta, untuk melakukan Prokes dengan ketat dan melakukan vaksinasi, agar varian baru Covid-19 tidak masuk ke Kabupaten Bogor.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here