Tangerang Selatan, (beritairn.com)-Pembukaan Festival Lenong Betawi dalam Rangkaian HUT Ke 11 Tangerang Selatan dilaksanakan di Lapangan Kecematan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel) oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan, H. Benyamin Davnie.
Tampak hadir dalam pembukaan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Mustopa, Ketua Umum LBB Tangsel. A. Karim, para Lurah se- Kecamatan Pondok Aren dan para Jawara Betawi Tangsel.
Dalam sambutannya Wakil Walikota Tangerang Selatan H. Benyamin Davnie mengatakan pembangunan yang tidak akan meninggalkan budaya dan kultur masyarakat di Kota Tangsel khususnya budaya betawi.
“Saya berharap agar dapat menghimpun semua budaya betawi mulai dari silatnya, keseniannya, pakaiannya, makanannya dan lain-lain tentu merupakan kekayaan khasanah Tangerang Selatan, kita harus punya jati diri Tangsel karena kultur daerah baru,” kata Bang Ben.
Menurutnya, kita harus punya jatidiri dan Betawi adalah salah satu basis jatidiri masyarakat Tangerang Selatan. Dan ini terus dilestarikan kebudayaan ini yang akan memperkaya pembangunan phisik materil bahkan menyeimbangkan hasil pembangunan yang dirasakan terhadap kegiatan-kegiatan untuk pembangunan phisik materil.
Untuk itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi terutama melalui Lembaga Budaya Betawi, Bamus kemudian nanti kekayaan tadi akan ditampilkan kepada generasi berikut.
“Saya berharap LBB Tangsel membuat sebuat silabus atau metode yang bisa nanti diajarkan buat anak-anak kita diajarkan disekolah kita, biar mereka harus tau budaya Betawi ini,” ucapnya.
Selesai membuka acara Festival Lenong Betawi, Wakil Walikota H. Benyamin Davnie di dampingi Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Mustopa menuju Galery Rumah Ketapel Tradisional di samping panggung utama dan mencoba permainan Ketapel tradisional.
Usai main Katapel atau Slepetan (Betawi), Wakil Walikota Tangsel menyatakan mendukung pelestariannya kedepan tentang olahraga murah ini.
Bang Ben, juga cerita bahwa oahraga Slepetan ini, sudah ditekuni sejak kecil, era tahun 70 an.”Kalau katapel dilestarikan kembali ini suatu hal yang sangat baik untuk mengimbangi olahraga-olahraga yang lebih canggih dan mahal yang membuat orang menjadi statis,” terangnya.
Karena, menurut Bang Ben olahraga ini membutuhkan konsentrasi. “Saya kira bagus dan mendukung dilestarikan,” imbuhnya.
Keberadaan Katapel dalam ajang Festival Lenong Betawi 2019 ini tak terlepas dari orang-orang yang konsen dengan warisan nusantara ini, salah satunya bernama Shalin.
”Galeri Katapel se Jabodetabek kali ini yang perdana tampil dalam festival Lenong Betawi 2019 ini,” ujar Shalin.
Ia berharap dengan olahraga Katapel atau permainan Slepetan, ajang silaturahmi ini terus berlangsung, harapnya.