Pesawat dari maskapai Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio Pontianak terpaksa delay , Senin (28/5) malam sekitar pukul 18.10 WIB, akibat satu di antara penumpang teriak bom di dalam pesawat
Pontianak, (beritairn.com) – Pesawat dari maskapai Lion Air JT 687 di Bandara Internasional Supadio Pontianak terpaksa delay , Senin (28/5) malam sekitar pukul 18.10 WIB, akibat satu di antara penumpang teriak bom di dalam pesawat.
Tak ayal, pintu darurat pesawat tersebut langsung dibuka.
Para penumpang panik dan turun melalui tangga darurat, hingga meloncat dari sayap pesawat.
Setidaknya 10 orang dilaporkan mengalami luka akibat peristiwa ini.
Adapun Korban Luka dan Dirawat sebagai berikut:
Korban yang dirawat ke Rumah sakit.
1. Fikri Seat 18 D.
2. Musanip Seat 27 E.
3. Suwarni Seat 21 A.
4. Hin Djap Seat 21 B.
5. Purnama Sari Seat 28 E
6. Rusli Seat 26 F.
7. Iyan Wijaya Seat 19 D.
Korban yang tidak dirawat di rumah sakit.
8. Dadang Seat 15 E.
9. Anak dari Bpk. Slamet a.n. Ferdi Seat 32 C dan Seat 32 A.
10. Bao Yi Seat 24 E
Yang buka Pintu darurat/emergency Gate.
11. Alqadri Jafar Seat 17 D
Lantas siapa sosok yang teriak bom tersebut? Berikut informasinya untuk Anda.
Pesawat Lion Air JT 687 sedianya mengangkut 189 penumpang dan kru yang dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Supadio menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, lepas landas sekitar pukul 18.50 WIB.
Terkait teriakan bom teresebut, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memastikan “Bomb Joke atau Candaan Bom”.
Didi Haryono menuturkan “Bomb Joke” yang terjadi bermula adanya Iniatial Report Bomb Joke di pesawat Lion Air JT687.
“Berdasarkan keterangan dari pramugari, seorang penumpang menyebutkan tentang bom di bungkusan yang tertinggal di lantai pesawat,” katanya.
Saat ditanya pramugari barang milik siapa, lanjut Kapolda pria yang diketahui berinisal FN (26) tersebut mengakui barang tersebut miliknya dan berisikan bom.
FN berusia 26 tahun, strata satu (S1) alumnus satu di antara perguruan tinggi di Pontianak.
Ia tercatat penumpang pesawat dengan kode booking TSHYUD.
“Saat itu pesawat sudah dalam keadaaan siap akan take off dan pintu kabin sudah tertutup. Akibat adanya Bomb Joke , suasana menjadi panik, sehingga penumpang membuka emergency exit door dan keluar melalui sayap pesawat,” kata Kapolda.
Pramugari Lion Cerita Kepanikan Penumpang Saat Ada Ancaman Bom
Pramugari Lion Air bercerita tentang kepanikan saat ada penumpang yang melontarkan ancaman bom. Karena panik, sejumlah penumpang membuka emergency exit atau pintu darurat.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Nanang Purnomo. Dalam video itu, pelaku yang menebar teror ancaman bom bernama Frantinus Nirigi sudah diamankan.
Di depan Frantinus, tampak duduk dua orang pramugari Lion Air. Salah satu dari mereka bercerita tentang kepanikan yang terjadi saat Frantinus melontarkan ancaman bom saat pramugari sedang menaruh bagasi di kabin pesawat.
“Tanpa ada desak-desakan, dorong-dorongan, semakin lama, semakin lama, kemudian captain saya keluar dengan command, ‘Ayo cepat, ayo cepat.’ Jadi saya lebih mengeraskan suara saya, ‘Ayo cepat, Bapak-Ibu, keluar dengan tenang.’ Akhirnya yang di belakang berdiri, semua panik, sedangkan FA saya semua di belakang semua belum standby di station-nya masing-masing. Jadinya FA saya tidak bisa memberikan command dengan benar kepada penumpang dan menjaga station-nya, emergency exit-nya masing-masing, jadi ada beberapa penumpang yang membuka jendela daruratnya,” jelas pramugari tersebut panjang-lebar.
Banyak penumpang yang berdiri di sayap pesawat. Beberapa dari mereka kemudian meloncat dari atas mesin pesawat.
Frantinus sendiri langsung diringkus sesaat setelah kejadian. Pihak keamanan bandara dan polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyatakan tidak ada bom di pesawat itu.
“Setelah diadakan pengecekan bagasi, ternyata bom yang diutarakan Saudara Frantinus Nirigi tidak ditemukan. Untuk kondisi Bandara Supadio sampai saat ini dalam keadaan aman. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Kombes Nanang.
Dari Frantinus, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya kartu alumni Universitas Tanjungpura.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro sebelumnya membenarkan adanya kejadian ini. Dia menyebut kejadiannya di pesawat Lion Air JT 687 tujuan Jakarta.
Danang menjelaskan, pesawat itu, sesuai dengan jadwal, berangkat dari Bandara Internasional Supadio menuju Jakarta pukul 18.50 WIB. Namun di dalam pesawat ada penumpang yang mengaku bawa bom di tas.
“Ada salah satu orang yang mengaku membawa bom di dalam tas. Kemudian, untuk menjamin keselamatan keamanan penerbangan, pilot memutuskan menurunkan seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan,” katanya.(wan)