Ketapang, (beritairn.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 merilis jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Ketapang.
Selain terjadi penambahan ODP sebanyak 17 orang dan PDP 5 orang juga terjadi penambahan 5 kasus hasil pemeriksaan rapid test yang menunjukan reaktif terhadap Covid-19 di Ketapang.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ketapang, Rustami mengatakan kalau 17 orang ODP yang baru telah melakukan isolasi diri secara mandiri di kediamannya. Sedangkan untuk total ODP hingga saat ini berjumlah 568 orang dan PDP berjumlah 25 orang.
“Dari 25 PDP, 1 PDP menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD dr Agoesdjam dan 24 PDP lainya menjalani karantina rumah,” ujar Rustami, Rabu (27/5/2020).
Lebih lanjut Rustami menyebutkan kalau untuk pasien dengan konfirmasi positif Covid-19 saat ini tidak mengalami penambahan, sehingga total masih diangka 18 kasus, yang saat ini 4 orang pasien menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Agoesdjam Ketapang.
“Dan 4 orang lainya menjalani perawatan dan di isolasi di rumah singgah pengawasan Covid-19,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang itu juga mengumumkan kalau kegiatan pemeriksaan rapid test yang dilaksanakan pihaknya hingga 26 Mei 2020 telah dilakukan kepada 2956 orang dengan hasil 32 orang reaktif dan lainya non reaktif.
“Hari ini terjadi penambahan orang dengan hasil rapid test menunjuk reaktif sebanyak 5 orang, sehingga total yang hasil rapid testnya reaktif berjumlah 32 orang yang tersebar di 5 Kecamatan di Ketapang,” katanya.
Rustami mengimbau kepada para pelajar yang baru pulang dari Magetan, Jawa Timur yang hingga saat ini belum melakukan pemeriksaan rapid test agar dapat bekerja sama dengan penuh kesadaran untuk melapor ke Pokso kesehatan terdekat agar segera dilakukan pemeriksaan rapid test.
“Jika dalam waktu dekat yang bersangkutan tidak melakukan rapid test, maka Tim Gugus Tugas akan mengambil tindakan dan mendatangi rumah rumah yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.