Sekda Ketapang Buka Giat Advokasi Dan Sosialisasi Penanggulangan DBD

0
180

Ketapang, (beritairn.com) – Bupati Ketapang diwakili Sekda Ketapang, H.Farhan SE, M.Si membuka rapat advokasi dan sosialisasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) di pendopo rumah dinas jabatan Bupati ketapang, Kamis (12 Desember 2019). Rapat diikuti jajaran Dinas Kesehatan Ketapang, OPD terkait, camat dan stakeholder lainnya.

Menurut Sekda Ketapang, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue . Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya. “Dan dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) , sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahannya. pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi resiko kematian,” tegas Sekda Ketapang.
Dari data yang dilaporkan diperoleh angka kesakitan DBD (incidence rate) per 100.000 penduduk dalam empat tahun terakhir di Kabupaten Ketapang sebagai berikut: Tahun 2015 sebesar 91,0. Kemudian tahun 2016 18,3 dan tahun 2017 sebesar 72,11. Angka pada tahun 2018 melebihi target nasional sebesar <49 per 100.000 penduduk.
Hal ini menjadi raport merah. Karena di Kabupaten Ketapang sudah dua kali mengalami KLB DBD yaitu tahun 2012 dan tahun 2014. Pada tahun 2019 ini jumlah kasus dbd dari bulan januari sampai dengan 6 desember 2019 sebanyak 610 kasus dengan 4 kasus kematian.
Usaha pencegahan dan pemberantasan DBD yang telah dilakukan pemerintah, antara lain dengan metode pengasapan (fogging) dan larvasidasi (pembagian bubuk larvasida). Penyemprotan dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi kasus DBD yang terjadi, daerah endemisitas tinggi yang mengarah pada terjadinya wabah dbd. Upaya yang paling tepat untuk mencegah demam berdarah adalah memutuskan mata rantai vektor (nyamuk) penular DBD dengan membasmi jentik- jentik melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (psn), atau gerakan 3M (menguras, menutup tempat penampungan air dan mengubur/mendaur ulang barang bekas) dan kegiatan plus lainnya diantaranya larvasidasi.
Penanggulanagan DBD tidak dapat dilakukan hanya di sektor kesehatan saja. Tetapi harus melibatkan seluruh lintas sektor baik pemerintah maupun swasta. Kegiatan advokasi, sosiausasi dan upaya penanggulangan DBD harus dilakukan secara kontinyu sehingga memberikan pengertian dan pemahaman serta peningkatan komitmen kita semua dalam pencegahan penyakit demam berdarah (DBD).Upaya kesehatan saat ini menggunakan konsep Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), yaitu suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan berkemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Konsep Germas adalah pendekatan keluarga sehingga dapat diketahui keluarga tersebut sehat atau tidak. Salah satu cara pendekatan keluarga melalui gerakan satu rumah satu jumantik. Sehingga diketahui setiap rumah dapat dipantau ada atau tidak jentik.
Untuk dapat terlaksananya gerakan satu rumah satu jumantik sangat diperlukan peran serta masyarakat yang dikoordinir oleh kelurahan/pemerintahan desa. Oleh karena penyakit DBD merupakan penyakit menular di perlukan kemitraan lintas sektor. Terutama untuk saling memberi dukungan dalam membuat kebijakan yang mencerminkan kebutuhan masyarakat di tingkat kabupaten serta mensosialisasikannya kepada masyarakat luas.
Dengan demikian semua pihak dapat mendukung upaya penanggulangan penyakit demam berdarah (DBD) di Kabupaten Ketapang baik saat ini maupun dimasa yang akan datang, sehingga diharapkan masyarakat dapat berdaya dalam mengatasi, melindungi dan meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya. “Saya berharap agar peserta undangan hari ini dapat memberikan pemahaman menyeluruh dan menambah kesadaran kepada seluruh stakholder akan pentingnya upaya pencegahan penyakit demam berdarah wilayah Kabupaten Ketapang,” tuntsnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here