Pemkab Ketapang Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

0
157

Ketapang, (beritairn.com) – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang, Edi Radiansyah membuka Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja, di Pendopo Bupati Ketapang.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang mengatakan, anak yang bertubuh pendek belum tentu stunting, namun anak yang stunting sudah pasti bertubuh pendek.

“Ya ibu-ibu, kalau lihat anak yang pendek jangan dulu dibilang stunting, tapi kalau stunting sudah pasti bertubuh pendek,” ucap Edi.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang memaparkan, berperawakan pendek bukanlah satu-satunya ciri-ciri dari stunting. Meski bertubuh pendek, namun jika memiliki prestasi akademik yang baik di sekolah, anak tersebut bukan tergolong stunting.

“Stunting itu, tubuh pendek, kecerdasan atau kemampuan berfikirnya rendah jika dibandingkan anak seusianya. Tapi kalau dia cerdas, walaupun tubuhnya pendek, itu bukan stunting,” ujarnya.

Maka dari itu, Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang mengingatkan pasangan suami istri termasuk pihak keluarga, untuk benar-benar memperhatikan asupan gizi yang baik untuk buah hati, mulai dari dalam kandungan hingga usia anak dua tahun.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang juga menyinggung angka pernikahan dini. Pernikahan dini bisa memicu terjadinya stunting. Hal ini harus dijadikan atensi semua pihak. Bukan hanya pemerintah daerah namun juga multi pihak.

“Angka pernikahan dini di Ketapang tinggi. Tentunya, ini menjadi pemicu terjadinya stunting. Untuk menekan stunting harus ada peran aktif dari semua stakeholder, salahsatunya ini melalui BKKBN dan mitranya Komisi IX DPR RI,” imbuhnya.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang juga meminta, agar BKKBN dan OPD KB di Ketapang dapat mensosialisasikan KB pada masyarakat. Tujuannya agar tidak menikah muda dan tidak memiliki anak lebih dari dua orang.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang juga menyampaikan, peran media juga sangat penting dalam upaya sosialisasi penurunan stunting. Sehingga selain teman-teman PKB yang turun menyuluh berbagai macam program Bangga Kencana kepada masyarakat. Informasi tentang stunting juga disebar melalui media.

“Pemerintah Kabupaten Ketapang mendukung target prevalensi penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024, target penurunan untuk Kabupaten Ketapang tahun 2022 sebesar 20,10 persen, 2023 menjadi 16,70 persen dan 2024 jadi 13,34 persen,” katanya.

Edi Radiansyah Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ketapang menerangkan, perkembangan prevalensi stunting di Kabupaten Ketapang berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 adalah 23,6 persen, sedangkan menurut data e-PPGBM per September 2022 capaian penurunannya sebesar 19,12 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Muslimat mengatakan, kegiatan sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra menjadi salah satu upaya buat menurunkan angka stunting khususnya di Ketapang.

BKKBN sendiri sudah banyak melakukan upaya penurunan stunting. Paling baru, dengan mengukuhkan bapak dan bunda asus stunting di jajaran Kodim se Kalbar.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IX Alifuddin optimis angka stunting di Kalbar pada 2024 mendatang bisa di 14 persen.

“Salah satu upaya cegah stunting, adalah jangan menikah muda,” jelas Muslimat.

Saat ini angka stunting di Kalbar masuk 12 besar provinsi paling tinggi terpapar stunting. Dalam penanganannya, alokasi anggaran yang dikucurkan mesti lebih besar. Jika alokasi dananya besar, tentu di 2024 mendatang angka stunting bisa turun sesuai target nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here