Tangerang Selatan, (beritairn.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melarang keras pelajar Sekolah Menengah Pertama maupun Atas (SMP/SMA) turut serta dalam aksi demonstrasi. Para kepala sekolah (kepsek) dan orangtua siswa diminta turut mencegah pelajar mengikuti aksi demo.
“Saya imbau kepada para peserta didik, pokoknya semua pelajar agar lebih fokus ke tugasnya sebagai seorang pelajar, yaitu belajar. Ditambah, di era pandemi Covid-19 ini justru itu harusnya tidak kemana-mana, tapi stay di rumah dan fokus belajar. Jadi belajar lah, jangan ikut-ikutan kegiatan demo yang tidak secara langsung berhubungan dengan pembelajaran saat ini,” ucap Kadis Dindikbud Kota Tangsel Taryono.
Guna mencegah aksi serupa, Taryono sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah agar menyampaikan kepada orang tua siswa untuk mengawasi putra-putrinya setiap saat.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan para Kepala Sekolah, mengimbau untuk disampaikan juga ke guru-guru dan orang tua agar lebih mengawasi, menjaga anak-anaknya supaya tidak keluar. Tetapi fokus belajar di rumah. Karena apapun kegiatan di luar yang berpotensi menimbulkan penularan virus corona itu kan di larang enggak boleh,” katanya.
Melihat fenomena ini, peran Kepala Sekolah, wali kelas dan orang tua siswa harus berperan penting. Agar, tugas sebagai pelajar terus dijalankan.
“Jadi Kepsek memantau keseluruhan secara umum, kedua wali kelas memantau siswa binaannya, tiga agar kerjasama dengan para orang tua dalam rangka mengawasi dan memastikan putra putrinya belajar di rumah. Karena kami melarang, alasannya kan harus belajar, kedua kan PSBB. Kan itu juga lagi jam belajar, absennya juga tetap berjalan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ada 93 pelajar yang diamankan Polres Tangsel, karena terbukti akan menuju Istana Negara untuk melakukan demonstrasi.