Jakarta, (beritairn.com) – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menjadi pembicara di Lembaga Administrasi Negara (LAN) terkait Best Practice : Membangun Koalisi dengan Stakeholders, bertempat di Ruang Kelas 1,Gedung Graha Wisesa, Jakarta Pusat.
Walikota Tangsel memberikan materi di depan peserta pelatihan kepemimpinan tingkat III angkatan XVII Tahun 2018 yang dilaksanakan pada 9 Agustus hingga 30 November 2018 di Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany,menjelaskan,keberhasilan pembangunan suatu daerah akan tercapai jika semua Stakeholders membangun koalisi yang baik. Begitupula pembangunan yang ada di kota Tangsel.
“Ada 5 sinergi kerjasama multipihak yang dilakukan pemkot Tangsel untuk mensukseskan pembangunan di Tangsel. Kelima sinergi yakni Pemerintah Kota Tangsel dengan Pemerintah Pusat,dengan Perguruan Tinggi, dengan Badan Usaha, pemerintah kota di luar negeri dan yang terakhir yakni dengan ASN di Tangsel,”ungkapnya.
Walikota menjelaskan, dirinya bersama Wakil Walikota terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota definitif pertama,dengan menjalankan tiga program prioritas yakni dibidang Kesehatan, Pendidikan dan Infrastuktur.”Program tersebut disinergikan bersama dengan Stakeholders lainnya, sehingga bisa terwujud dengan baik, sekarang ditahun kedua,kami mewujudkan pembangunan yang belum pernah dibangun, meningkatkan yang sudah dilakukan di priode pertama, “ungkapnya.
Tidak hanya itu, berbagai aplikasi dan inovasi dibuat untuk mensukseskan pembangunan di kota Tangsel, seperti halnya sisumaker, sistem perizinan online dan inovasi lainnya.
Kecapaian suatu daerah karena organisasi yang tidak vakum dan situasi yang baik, sehingga di dalam menjalankan tugas fungsinya tidak hanya bersinggungan
dengan satu pokok urusan tertentu namun selalu diwarnai dan bersinggungan dengan
berbagai kepentingan publik/urusan lainnya.
Berbagai kepentingan publik dan urusan
di luar tugas dan fungsinya ini lah yang kemudian membuat sebuah organisasi untuk selalu dinamis melakukan upaya perubahan (change) baik yang bersifat gradual (penyesuaian) agar organisasinya tetap dapat memberikan manfaat dan nilai lebih kepada masyarakat. Dalam upaya perubahan inilah diperlukan kemampuan pemimpin birokrasi untuk memastikan dan mengajak seluruh stakeholdernya untuk mendukung secara penuh dengan kapasitas masing-masing.(dvd/red)