Gawai Dayak Babantant dan Pentas Seni Resmu Ditutup Bupati

0
210

Ketapang, (beritairn.com) – Simpang Dua. Acara gawai dayak Babantant dan pentas seni yang sudah berlangsung selama 4 hari, di Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, resmi ditutup Bupati Ketapang Martin Rantan SH.M.Sos.‎

 

Pada acara penutupan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan ritual adat serta pentas seni budaya Dayak Simpang Dua.

 

‎Kedatangan orang nomor satu di Ketapang tersebut bersama OPD, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD Kabupaten, di Desa Mekar Raya, disambut meriah oleh ribuan warga Simpang Hulu dengan ritual adat dayak penyambutan tamu yang datang.

 

Dalam sambutannya Martin Rantan atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang menyampaikan terimakasih kepada DAD Kecamatan Simpang Dua, Camat serta unsur pimpinan Kecamatan Simpang Dua dan panitia yang sudah sukses menyelenggaran acara tersebut dengan semaraknya yang tidak kalah dengan kegiatan DAD di Kabupaten Ketapang.

‎Menurut Martin kedepan supaya acara tersebut lebih bagus lagi, dan dirinya menyarankan kepada Pengurus DAD agar mengusulkan pendanaan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, melalui Musrenbang atau juga melalui pokok-pokok pikiran anggota DPRD.

‎Hal tersebut, ia katakan berdasarkan laporan panitia bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun secara berkala dan tahun depan Desa Semandang Kanan yang menjadi tuan rumah.

Martin ‎berharap dalam kegiatan-kegiatan seperti ini ada beberapa hal yang harus dilakukan terutama adalah bagai mana kita melestarikan adat budaya daerah.

‎Dalam kegiatan tersebut ditampilkan anak-anak SD Usaba yang sudah pandai bergamal dan menari, hal tersebut merupakan pendidikan non formal yang menurut Martin merupakan hal yang baik untuk melestarikan adat budaya yang dimulai dari anak-anak.

‎“Saya mengapresiasi kegiatan gawai ini melestarikan adat budaya bukan hanya kepada orang tua, tetapi mulai kepada anak- anak sebagai pemula penerus kebudayaan kita sudah ditanamkan,” ujar Martin.‎

‎Kedepan diharapkannya dari mereka ini bisa menjadi seniman penerus adat budaya masyarakat dayak Simpang.

Dalam kesempatan tersebut Martin menyampaikan tri kerukunan antar etnis, yang pertama rukun internal etnis, artinya masyarakat dayak rukun sesama masyarakat dayak, yang kedua kerukunan antar etnis, yaitu masyarakat dayak rukun dengan masyarakat melayu, masyarakat melayu rukun dengan masyarakat jawa, dengan masyarakat tiongha dan sebaliknya.

‎D‎an yang ketiga kerukunan suku atau etnis dengan pemerintah, maka pemerintah memberikan dukungan kepada kegiatan yang bernuansa etnis.

‎“Malam ini kerukunan itu terjadi, bagaimana panitia mengelola kegiatan dengan baik sehingga ribuan warga hadir,”tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here