Jakarta, (beritairn.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan terbatas bertolak menuju Busan, Korea Selatan, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (23/11).
Presiden dijadwalkan akan menghadiri rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (RoK). KTT kali ini akan memperingati 30 tahun kemitraan ASEAN dan RoK dan mengusung tema “Kemitraan bagi Perdamaian, Kesejahteraan bagi Semua.”
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagaimana dikutip Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden dalam siaran persnya siang ini mengatakan, dalam KTT ini Presiden akan membahas kerjasama ASEAN-RoK untuk 30 tahun mendatang, termasuk kerjasama konektivitas dan upaya menjaga stabilitas kawasan.
“Selama berada di Busan, Presiden akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan juga bertemu dengan beberapa CEO Korea Selatan. Dan tidak kalah pentingnya petemuan dengan kelompok ilmuwan dan peneliti muda Indonesia di Korea Selatan,” kata Heru.
Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan dijadwalkan akan tiba kembali di Indonesia pada Rabu (27/11) dini hari. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam penerbangan ke Korea Selatan antara lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berada di Korea Selatan untuk mempersiapkan kunjungan Presiden ini.
Turut mengantar keberangkatan Presiden dan Ibu Iriana di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, antara lain Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.