Bantuan APD Untuk RS. Fatima Diserahkan Pemkab Ketapang 

0
95

Ketapang, (beritairn.com) – Penyaluran bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Rumas Sakit (RS) Fatima dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang,  Sekda Ketapang H Farhan yang langsung menyerahkan Bantuan tersebut, Kamis (23/4).

Adapun bantuan tersebut berupa 50 pcs coverall jumpsuit (baju pelindung), 50 pcs masker dan 100 pcs hand gloves (sarung tangan) tersebut diterima Direktur RS Fatima, Dr Margaret Indah.

Sekda Ketapang, Farhan mengungkapkan penyaluran bantuan APD untuk RS Fatima adalah bentuk perhatian dan komitmen Pemda Ketapang untuk memberikan dukungan terhadap penanganan wabah Covid-19.

“Bantuan untuk RS Fatima berupa APD baru bisa disalurkan hari ini, kedepan jika APD pesanan telah datang bisa kita saluran kembali,” ucap Farhan.

APD adalah alat penting untuk melindungi para tenaga medis dan perawat di tengah pandemi Covid-19, hal itu menjadi prioritas utama Pemda untuk  memutus mata rantai Covid-19 .

“Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan – perusahaan yang ada di Ketapang sehingga bantuan APD dapat kita saluran,” katanya

Pemda akan menyalurkan bantuan APD ke seluruh Puskesmas yang ada di ketapang. Penyaluran bantuan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang.

“Dinkes akan membagi kan APD ke  Puskesmas secara marata, namun ada puskesmas yang memang diprioritaskan semisalnya di kecamatan perbatasan,” ujar Farhan.

Direktur RS Fatima, Dr Margareta Indah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah Ketapang. Ia menilai, bantuan merupakan bentuk support dan semangat bagi pihaknya selaku institusi swasta pelayanan kesehatan.

 

“Bantuan ini menjadi penyemangat tersendiri bagi kami, baik di management maupun di pelayanan medis. Kami merasa didukung dan ikut dibantu melindungi diri dalam memberi pelayanan,” ucapnya.

 

Untuk kebutuhan APD di RS Fatima sendiri, dia memprediksi cukup sampai dua bulan kedepan. Namun sebagai upaya persiapan, APD tetap harus disiagakan.

 

“Berdasarkan perhitungan data logistik terakhir, dalam waktu dua bulan kami rasa sudah cukup. Tapi tetap harus menyiagakan, sebab kita tidak tahu pandemi ini berlangsung berapa lama,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here