Ketapang, (beritairn.com) – Kondisi banjir di Kecamatan Simpang Hulu, langsung ditinjau Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang Alexander Wilyo bersama Komandan Kodim (Dandim) 1203 Ketapang Letkol Inf. Alim Mustofa. Sekda Ketapang Alexander Wilyo juga menghimbau kepada seluruh pimpinan perusahaan yang berinvestasi di Ketapang untuk membantu korban banjir.
Alexander Wilyo Sekda Ketapang menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang melalui instansi terkait serta bersama Forkopimda, bersama-sama melakukan langkah-langkah dalam penanganan bencana banjir.
“Untuk para camat, koramil dan polsek, langkah-langkah penanganan sudah dilakukan. Dari BPBD dan pihak lainnya terus bergerak. Kita berharap banjir ini segera surut,” ucap Alexander.
Alexander Wilyo Sekda Ketapang juga menghimbau, untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bahu-membahu mengumpulkan bantuan, Pemkab sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pimpinan perusahaan yang berinvestasi di Ketapang.
“Surat edaran sudah kita sampaikan kepada perusahaan-perusahaan di Ketapang. Kita mengajak agar seluruh pimpinan perusahaan bersama-sama memberikan bantuan berupa sembako yang diutamakan mie instan, ikan kaleng dan kebutuhan lainnya,” kata Alexander.
Suryadi Sekretaris BPBD Ketapang menjelaskan, tercatat 11 kecamatan dengan 35 desa yang dilanda banjir.
“Yang paling parah yaitu Kecamatan Jelai Hulu dan Tumbang Titi,” jelas Suryadi.
Suryadi Sekretaris BPBD Ketapang juga mengatakan, penyaluran distribusi logistik sembako terus diberikan, baik bantuan OPD, masyarakat, dan organisasi politik.
“Bantuan untuk Kecamatan Tumbang Titi beras sebanyak 5,5 ton, mi instan 142 dus. Di Jelai Hulu beras sebanyak 4,3 ton dan mi instan 133 dus. Untuk kecamatan lain masih berproses dan berjalan kita bergerak terus,” imbuhnya.
Suryadi Sekretaris BPBD Ketapang menambahkan, selain kendaraan operasional terbatas kendala lainnya akses jalan yang sulit ditempuh akibat terendam banjir.
Dia menambahkan, selain kendaraan operasional terbatas kendala lainnya akses jalan yang sulit ditempuh akibat terendam banjir.
“Untuk kendaraan kita dibantu oleh OPD-OPD, hanya tinggal akses jalan yang sulit, tapi kita terus bergerak untuk menyalurkan bantuan,” tuturnya.